MEDIA PARLEMEN-Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tojo Una-Una, Rizal Panjili hadiri upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila tahun 2025, di Halaman Kantor Bupati Touna, Minggu (1/6/2025).
Komandan Kodim (Dandim) 1307/Poso, Letkol. Arm Edi Yulian Budiargo bertindak sebagai Inspektur Upacara. Sementara Danramil Ampana Kota, Lettu Risman sebagai Perwira Upacara dan kanit I Reskrim Polres Touna, Ipda Sriyanto sebagai Komdan Upacara.
Upacara berlangsung khidmat ini turut dihadiri oleh Bupati Touna, Ilham, Wakil Bupati Touna, Hj. Surya, Unsur Forkopimda, Pj.Sekretaris Daerah, Pimpinan Instansi Vertikal, BUMN/BUMD, Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemkab Touna beserta seluruh jajarannya serta sejumlah Organisasi Perempuan, unsur TNI/POLRI dan peserta Upacara lainnya.
Dandim 1307/Poso, Letkol. Arm Edi Yulian Budiargo saat membacakan Pidato seragam Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila RI menekankan pentingnya menjadikan Pancasila sebagai landasan dalam berinteraksi di ruang digital.
Menurutnya, dunia maya bukanlah ruang bebas nilai, melainkan harus dibingkai oleh etika, toleransi, dan semangat saling menghargai sebagaimana semangat yang terkandung dalam setiap sila Pancasila.
"Pancasila harus menjadi panduan dalam beraktivitas di media sosial maupun platform digital lainnya. Mari kita lawan hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi dengan literasi digital dan semangat gotong-royong," ujar Dandim 1307/Poso di hadapan peserta upacara.
Lebih lanjut, Letkol. Arm Edi Yulian Budiargo menegaskan perkembangan teknologi tidak boleh menggerus nilai-nilai kebangsaan. Justru, di era globalisasi ini, pemahaman dan penghayatan terhadap Pancasila harus semakin diperkuat, agar bangsa Indonesia tetap memiliki jati diri dan arah moral yang kokoh dalam menghadapi perubahan zaman.
Pemerintah Pusat melalui Asta Cita delapan agenda strategis menuju Indonesia Emas 2045 menempatkan penguatan ideologi Pancasila sebagai prioritas utama. Pembangunan bangsa, ungkap Kasmarni, tidak boleh lepas dari akar nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
"Tanpa arah ideologis yang kuat, kemajuan bisa rapuh. Ekonomi yang tumbuh tanpa keadilan akan menciptakan kesenjangan. Teknologi yang berkembang tanpa bimbingan moral akan menjerumuskan pada dehumanisasi," jelasnya.