Ampana, Parlementouna.com- Perusahan Daerah ( Perusda Touna punya hasrat besar untuk memutuskan mata rantai para tengkulak petani jagung di Kabupaten Tojo Unauna.
tapi sayangnya, Perusda tidak memiliki modal padahal Pemerintah Daerah sejak mendirikan perusahan ini sudah memberikan dana pernyataan modal.
Bahkan Setiap tahun Perusda diharapkan dapat dikelolah dengan secara baik agar bisa membantu menambah pendapatan daerah.
Tetapi ini justru terbalik, perusda hanya menjadi beban keuangan daerah apalagi hanya mengandalkan unit usaha foto kopi mebayar gaji kariawan hasilnya nol besar.
Bayangkan, saja gaji direktur Perusda Touna sebelumnya Tahun 2016 saja berkisar lima juta rupiah setiap bulan,kemudiaan ditambah lagi bebera manager dengan gaji empat juta rupiah perbulan.
Direktur Perusahan daerah ( Perusda ) Nurlan Bagenda dengan slogan PERUSDA BARU belum lama ini kepada redaksi awak media menegaskan siap untuk memperbaiki perusahan daerah dimulai dengan masalah internalnya dengan beberapa program program unggulan yang inovatip termasuk stabilatas harga beli jagung yang ada di kecamatan Ulubongka.
Akan tetapi yang menjadi kendala lagi lagi masalah modal,Perusda tidak punya modal sehingga sulit untuk memutuskan mata rantai para tengkulak jagung yang ada selama ini.
" para petani jagung dikuasai para pemodal lokal saja dari mulai lahan bibit dan itu pernah saya rasakan kata Nurlan Pimpinan Perusda sabtu( 3/3/2018)
Nurlan menambahkan, Perusahan dimanapun di dunia ini kalau tidak punya modal kacau dan pasti bangkrut olehnya untuk mencari solusi tentu kami rencana akan membuka Toko Serba ada ( Toserba}
" untuk para petani yag tidak tergarap oleh tengkulak dengan harga standar karena data kami ada sekitar lima sampai sepuluh persen saja para petani yang masih bergantung pada tengkulak" tandasbya. (SHI)..
Editor : HW