Laporan : Saiful Hulungo
Ampana, Suaraparlemen.com - Buruknya managment PLN Ampana terkait dengan tingginya intensitas pemadaman listrik di Kabupaten Tojo Unauna sehingga meresahkan warga.
Pihak PLN selama ini dinilai telah banyak merugikan konsumen tapi kerap kali hanya memberikan alasan klasic seperti pohon tumbang, masalah jaringan masalah mesin masalah interkoneksi dan banyak lagi alasan pihak PLN yang sulit untuk meyakinkan masyarakat .
Tidak hanya itu sering kali PLN melakukan pemadaman tanpa memberikan pemberitahuan kepada konsumen yang lebih parah lagi ketika pihak managment PLN mengeluarkan jadwal pemadaman bergilir tidak sesuai dengan apa yang di sampaikan di dalam surat tersebut belum lagi tingkat kerusakan alat alat electronik rumah tangga ini siapa yang harus bertanggungjawab.
Buntut dari kekecewaan ini Fron masyarakat Peduli energi ( FMPE) Touna melakukan aksi demonstran turun ke jalan Kamis 22/2 bahkan mendatangi Kantor PLN Ampana dan Kantor Dewan perwakilan Rakyat Kabupaten Tojo Unauna .
Koordinator Aksi demonstran FMPE Touna Fahmi dalam orasinya seharusnya Perusahan Listrik negara diberikan kewenangan dalam pelayanan energi kelistrikan untuk kemaslahatan rakyat secara luas sebagai pendorong kedaulatan energi namun ironinya pemadaman dilakukan hampir setiap hari
Fron masyarakat Peduli Energi Touna menuntut PLN segera menghadirkan pembangkit listrik yang memadai untuk rakayat , mengevaluasi kinerja Genderal manager Sulutenggo terkusus PLN Rayon Ampana mendesak DPRD Touna melakukan koordinasi dengan Komisi VII DPR RI terkait dengan kedaulatan energi .
Usai mendatangi Kantor PLN FMPE Touna melakukan dengar pendapat dengan pihak DPR di hadiri oleh Bupati Touna yang diwakili asisten III Ir Munawar Mapu Kepala PLN Dany Prasetyo dan beberapa anggota DPRD Touna Fraksi gabungan .
Hearing dengar pendapat yang di pimpin oleh Jafar M Amin Wakil ketua DPRD Touna sedikit a lot mengkritisi soal PLN Ampana termasuk mempertanyakan kondisi mesin yang di gunakan PLN adalah bekas.
PLN di tuding karena hanya menguntuknan diri sendiri bahkan masalah di kepulauan ada konsumen sudah tiga tahun mendaftar bahkan suda membayar meteran listrik belum di berikan tegas Ilham Lamahuseng Anggota DPRD dari Partai Golkar .
Berbeda dengan Asrun P Taurenta Anggota DPRD Touna dari Partai Kebangkitan Bangsa justru kita tidak boleh terlalu menyalahkan PLN karena masalah listrik adalah masalah nasional pemadaman listrik tidak hanya terjadi di Kabupaten Tojo Unauna bahkan dimana mana dijakarta pun masih terjadi pemadaman.
Bahkan n Asrun justru menilai adanya kebocoran energi listrik ada sambungan tanpa meteran , perlu memaksimalkan PLTM yang ada di Sansarino karena tingkat debit airnya kecil . (SHI)
Ampana, Suaraparlemen.com - Buruknya managment PLN Ampana terkait dengan tingginya intensitas pemadaman listrik di Kabupaten Tojo Unauna sehingga meresahkan warga.
Pihak PLN selama ini dinilai telah banyak merugikan konsumen tapi kerap kali hanya memberikan alasan klasic seperti pohon tumbang, masalah jaringan masalah mesin masalah interkoneksi dan banyak lagi alasan pihak PLN yang sulit untuk meyakinkan masyarakat .
Tidak hanya itu sering kali PLN melakukan pemadaman tanpa memberikan pemberitahuan kepada konsumen yang lebih parah lagi ketika pihak managment PLN mengeluarkan jadwal pemadaman bergilir tidak sesuai dengan apa yang di sampaikan di dalam surat tersebut belum lagi tingkat kerusakan alat alat electronik rumah tangga ini siapa yang harus bertanggungjawab.
Buntut dari kekecewaan ini Fron masyarakat Peduli energi ( FMPE) Touna melakukan aksi demonstran turun ke jalan Kamis 22/2 bahkan mendatangi Kantor PLN Ampana dan Kantor Dewan perwakilan Rakyat Kabupaten Tojo Unauna .
Koordinator Aksi demonstran FMPE Touna Fahmi dalam orasinya seharusnya Perusahan Listrik negara diberikan kewenangan dalam pelayanan energi kelistrikan untuk kemaslahatan rakyat secara luas sebagai pendorong kedaulatan energi namun ironinya pemadaman dilakukan hampir setiap hari
Fron masyarakat Peduli Energi Touna menuntut PLN segera menghadirkan pembangkit listrik yang memadai untuk rakayat , mengevaluasi kinerja Genderal manager Sulutenggo terkusus PLN Rayon Ampana mendesak DPRD Touna melakukan koordinasi dengan Komisi VII DPR RI terkait dengan kedaulatan energi .
Usai mendatangi Kantor PLN FMPE Touna melakukan dengar pendapat dengan pihak DPR di hadiri oleh Bupati Touna yang diwakili asisten III Ir Munawar Mapu Kepala PLN Dany Prasetyo dan beberapa anggota DPRD Touna Fraksi gabungan .
Hearing dengar pendapat yang di pimpin oleh Jafar M Amin Wakil ketua DPRD Touna sedikit a lot mengkritisi soal PLN Ampana termasuk mempertanyakan kondisi mesin yang di gunakan PLN adalah bekas.
PLN di tuding karena hanya menguntuknan diri sendiri bahkan masalah di kepulauan ada konsumen sudah tiga tahun mendaftar bahkan suda membayar meteran listrik belum di berikan tegas Ilham Lamahuseng Anggota DPRD dari Partai Golkar .
Berbeda dengan Asrun P Taurenta Anggota DPRD Touna dari Partai Kebangkitan Bangsa justru kita tidak boleh terlalu menyalahkan PLN karena masalah listrik adalah masalah nasional pemadaman listrik tidak hanya terjadi di Kabupaten Tojo Unauna bahkan dimana mana dijakarta pun masih terjadi pemadaman.
Bahkan n Asrun justru menilai adanya kebocoran energi listrik ada sambungan tanpa meteran , perlu memaksimalkan PLTM yang ada di Sansarino karena tingkat debit airnya kecil . (SHI)